Beranda | Artikel
Nasihat Ini Penting untuk Penuntut Ilmu: Siswa, Santri, Mahasiswa S1, S2 dan S3
8 jam lalu

Benar. Wahai saudara-saudara! Buah dari ilmu, dan manfaat dari ilmu, hanya dapat dipetik oleh orang yang mengamalkan ilmunya. Orang berilmu yang fakih itu adalah orang yang mengetahui ilmu dan mengamalkannya.

Orang berilmu bukanlah sekadar orang yang mengumpulkan pengetahuan, atau menghafal kitab-kitab. Orang berilmu yang sejati itu adalah orang yang mengetahui ilmu, lalu mengamalkannya.

Barang siapa ingin memperoleh manfaat dari ilmunya, dan memetik buah dari ilmu, maka selain melakukan hal-hal yang telah disebutkan tadi, ia harus berlepas diri dari ketergantungan pada kemampuan dan kekuatannya sendiri, kecuali kepada Allah.

Demi Allah, siapa yang bergantung pada hafalannya, niscaya ia akan gagal. Siapa yang bergantung pada kecerdasannya, niscaya ia akan gagal. Bergantunglah hanya kepada Allah. Berlepas dirilah dari kemampuan dan kekuatanmu, kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Mohonlah pertolongan kepada Allah, dalam menuntut ilmu dan dalam mengamalkan ilmu tersebut. Niatkanlah ketika menuntut ilmu, agar kamu sendiri memperoleh manfaat darinya, bukan agar mendapat kedudukan (di hadapan manusia). Niatkanlah saat menuntut ilmu untuk memperoleh manfaat, bukan untuk meninggikan diri.

Sebab, jika niatmu benar dan kamu memperoleh manfaat dari ilmu itu, niscaya kedudukanmu akan terangkat dengan sendirinya. Jangan jadikan ilmu sebagai tangga menuju ketenaran. Jangan jadikan ilmu sebagai tangga agar kamu lebih diutamakan daripada orang lain. Jangan mempelajari ilmu agar kamu disebut sebagai orang berilmu. Jangan mempelajari ilmu agar kamu dijunjung di majelis-majelis. Jangan mempelajari ilmu agar kamu dipersilakan berbicara.

Tuntutlah ilmu agar kamu memperoleh manfaat darinya. Jika kamu menuntut ilmu untuk memperoleh manfaatnya, demi Allah, Allah akan mengangkat derajatmu. Oleh karena itu, tanamkanlah selalu di telingamu dan di relung hatimu, “Pelajarilah ilmu agar memperoleh manfaatnya, bukan untuk meninggikan diri.” Jadikan tujuan utamamu agar kamu menjadi orang pertama yang merasakan manfaat ilmu tersebut.

Setelah itu, barulah sebarkan ilmu dan manfaatnya kepada orang lain. Dan termasuk manfaat ilmu bagimu adalah ketika kamu mampu memberi manfaat kepada orang lain dengannya.

Maka kesimpulannya adalah: keikhlasan dan ketulusan, serta berlepas diri dari kemampuan dan kekuatan diri, kecuali dengan pertolongan Allah, dan memohon pertolongan kepada Allah dalam menuntut ilmu serta mengamalkannya, juga meniatkan untuk memperoleh manfaat dari ilmu dan mengamalkannya. Inilah jalan yang benar dalam menuntut ilmu. Barang siapa menempuh jalan ini, demi Allah, ia tidak akan gagal. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, ia tidak akan gagal. Dengan penuh keyakinan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

=====

نَعَمْ يَا إِخْوَةُ ثِمَارُ الْعِلْمِ وَالِانْتِفَاعُ بِالْعِلْمِ إِنَّمَا يَكُونُ أَوْ تَكُونُ لِمَنْ عَمِلَ بِالْعِلْمِ وَالْعَالِمُ الْفَقِيهُ مَنْ عَلِمَ وَعَمِلَ

لَيْسَ الْعَالِمُ الَّذِي يَجْمَعُ الْمَعْلُومَاتِ أَوْ يَحْفَظُ الْمُصَنَّفَاتِ الْعَالِمُ مَنْ عَلِمَ وَعَمِلَ

وَمَنْ أَرَادَ الِانْتِفَاعَ بِالْعِلْمِ وَأَنْ يَكْتَسِبَ ثِمَارَ الْعِلْمِ فَعَلَيْهِ مَعَ مَا تَقَدَّمَ أَنْ يَبْرَأَ مِنْ حَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ إِلاَّ بِاللَّهِ

وَاللَّهِ مَنِ اعْتَمَدَ عَلَى حِفْظِهِ خُذِلَ مَنْ اعْتَمَدَ عَلَى ذَكَائِهِ خُذِلَ اعْتَمِدْ عَلَى اللَّهِ اِبْرَأْ مِنْ حَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ إِلَّا بِاللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ فِي تَحْصِيلِ الْعِلْمِ وَفِي الْعَمَلِ بِالْعِلْمِ وَانْوِ عِنْدَ التَّحْصِيلِ أَنْ تَنْتَفِعَ أَنْتَ بِالْعِلْمِ لَا أَنْ تَرْتَفِعَ بِهِ انْوِ عِنْدَ التَّحْصِيلِ أَنْ تَنْتَفِعَ لَا أَنْ تَرْتَفِعَ

فَإِذَا نَوَيْتَ فَانْتَفَعْتَ ارْتَفَعْتَ لَا تَجْعَلِ الْعِلْمَ سُلَّمًا لِلشُّهْرَةِ لَا تَجْعَلْ الْعِلْمَ سُلَّمًا لِتُقَدَّمَ عَلَى غَيْرِكَ لَا تَتَعَلَّمِ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ لَا تَتَعَلَّمِ الْعِلْمَ لِتَتَخَيَّرَ الْمَجَالِسَ لَا تَتَعَلَّمِ الْعِلْمَ لِتُقَدَّمَ فِي الْكَلَامِ

تَعَلَّم الْعِلْمَ لِتَنْتَفِعَ فَإِذَا تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِتَنْتَفِعَ رَفَعَكَ اللَّهُ وَاللَّهِ وَلِذَلِكَ ضَعْهَا فِي أُذُنِكَ دَائِمًا وَفِي سُوَيْدَاءِ قَلْبِكَ تَعَلَّمِ الْعِلْمَ لِتَنْتَفِعَ لَا لِتَرْتَفِعَ وَلْيَكُنْ هَمُّكَ أَنْ تَنْتَفِعَ أَنْتَ

ثُمَّ أَفِضْ بِالْعِلْمِ عَلَى النَّاسِ وَهَذَا مِنْ انْتِفَاعِكَ بِالْعِلْمِ أَنْ تَنْفَعَ بِهِ النَّاسَ

إِذًا إِخْلَاصٌ وَصِدْقٌ وَتَبَرُّؤٌ مِنَ الْحَوْلِ وَالْقُوَّةِ إِلَّا بِاللَّهِ وَاسْتِعَانَةٌ بِاللَّهِ عَلَى تَحْصِيلِ الْعِلْمِ وَعَلَى الْعَمَلِ بِالْعِلْمِ وَقَصْدُ الِانْتِفَاعِ بِالْعِلْمِ وَالْعَمَلِ بِهِ طَرِيقُ تَحْصِيلِ الْعِلْمِ الصَّحِيحِ وَمَنْ سَارَ عَلَى هَذَا الطَّرِيقِ وَاللَّهِ لَا يُخْذَلُ وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَا يُخْذَلُ قَةً بِاللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى


Artikel asli: https://nasehat.net/nasihat-ini-penting-untuk-penuntut-ilmu-siswa-santri-mahasiswa-s1-s2-dan-s3/